Manusia Dan Penderitaan
Apa sih penderitaan itu?
Penderitaan merupakan sebuah pengalaman seseorang pada waktu menahan sakit atau kesedihan baik itu secara fisik, mental atau emosi. Penderitaan muncul bisa dari berbagai keadaan, manusia mengalami penderitaan karena itu merupakan sebuah pemberian dari Tuhan. Dengan kita mengalami penderitaan atau cobaan, kita dapat melatih kesabaran dalam menghadapi penderitaan tersebut.
Dalam menghadapi kesabaran manusia memiliki caranya masing-masing, tetapi yang pasti dalam menghadapi penderitaan kita harus selalu berdo'a kepada Tuhan agar dipermudah dalam menghadapinya. Manusia selalu saja ada problematika dalam kehidupan sehari-harinya, entah itu dari masalah yang kecil atau besar, dan tidak berajalan dengan baik sesuai harapan yang diinginkan.
Penderitaan manusia sangatlah kompleks. Contohnya, penderitaan yang dialami oleh Adik Iftiyah akibat terkena virus Rubella. Iftiyah adalah anak kedua pasangan suami istri Ratih dan Kesuma Ramadhan. Lahir di RS Bunda Thamrin Medan dengan berat 1,7 kilogram, bayi Iftiyah masuk kategori berat badan lahir rendah (BBLR). Akibatnya, tubuh mungilnya harus berada di ruang inkubator selama seminggu. Setelah itu, dia dibawa pulang dengan harapan tumbuh dengan berat badan normal seperti bayi lainnya. Ternyata, ia mengalami beberapa kerusakan pada organ tubuh, seperti adanya lubang kecil di jantung, kerusakan pada telinga. Dan setelah dokter menganalisis apa yang di derita oleh Iftiyah, ia didiagnosis terkena virus Rubella.
Kejadian seperti itu merupaka penderitaan yang disebakan oleh penyakit. Kita tidak pernah tahu kapan berkahirnya penderitaan itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penderitaan Bayi Iftiyah akibat Terkena Virus Rubella", https://regional.kompas.com/read/2017/02/04/10413821/penderitaan.bayi.iftiyah.akibat.terkena.virus.rubella.
Penulis : Kontributor Medan, Mei Leandha
Penderitaan manusia sangatlah kompleks. Contohnya, penderitaan yang dialami oleh Adik Iftiyah akibat terkena virus Rubella. Iftiyah adalah anak kedua pasangan suami istri Ratih dan Kesuma Ramadhan. Lahir di RS Bunda Thamrin Medan dengan berat 1,7 kilogram, bayi Iftiyah masuk kategori berat badan lahir rendah (BBLR). Akibatnya, tubuh mungilnya harus berada di ruang inkubator selama seminggu. Setelah itu, dia dibawa pulang dengan harapan tumbuh dengan berat badan normal seperti bayi lainnya. Ternyata, ia mengalami beberapa kerusakan pada organ tubuh, seperti adanya lubang kecil di jantung, kerusakan pada telinga. Dan setelah dokter menganalisis apa yang di derita oleh Iftiyah, ia didiagnosis terkena virus Rubella.
Kejadian seperti itu merupaka penderitaan yang disebakan oleh penyakit. Kita tidak pernah tahu kapan berkahirnya penderitaan itu.
Penderitaan dan sebab-sebabnya
1. Penderitaan timbul akibat perbuatan buruk manusia
Penderitaan dapat muncul karena ulah manusia itu sendiri. Penderitaan bisa terjadi di dalam hubungan antar manusia satu dengan manusia lainnya. Penderitaan bisa disebut juga sebagai nasib buruk. Jika tidak ingin bernasib buruk, maka kita sebagai manusia janganlah memulai untuk melakukan suatu hal yang nantinya akan mengakibatkan penderitaan. Contohnya, ketika seseorang mencuri sebuah sepeda motor dan kemudian tertangkap dan terbukti telah mencuri, maka korban pencurian pastinya akan segera melapor ke pihak yang berwajib, dan si tersangka otomatis akan terjerat hukuman kurungan di penjara dalam waktu tertentu.
2. Penderitaan timbul karena penyakit, siksaan, atau azab Tuhan
Tidak semua penderitaan muncul akibat ulah manusia, namun penderitaan bisa muncul karena memang sudah menjadi jalan Tuhan. Namun Tuhan memberikan hal tersebut bukan tanpa tujuan, Tuhan ingin melihat kesabaran kita dan ketawakalan kita, karena hidup yang kita jalani ini adalah suatu ujian yang Tuhan berikan kepada kita dan tinggal bagaimana kita menjalaninya. Contohnya adalah kekurangan pada seseorang yang terlahir dengan tidak sempurna.
Pengaruh penderitaan
Pengaruh penderitaan dapat berdampak secara positif dan negatif. Sikap positif yaitu kita menghadapi penderitaan dengan optimis dan intropeksi diri, dengan optimis kita bias dan percaya mampu melewatinya. Kita memperjuangkan diri untuk bebas dari penderitaan. Kita berusaha melawan segala sesuatu yang bisa membawa penderitaan, karena melawan penderitaan berarti memperjuangkan kelangsungan hidup. Sikap negatif seperti kita menyesal, merasa kecewa, putus asa, bahkan ingin mengakhiri hidup. Hal tersebutlah yang membawa dampak negatif karena tidak memiliki motivasi dalam perjuangan hidup karena merasa tidak mampu menghadapinya padahal sebenarnya mampu.
Source :
Penulis : Kontributor Medan, Mei Leandha
Komentar
Posting Komentar