Majalengka
ini diambil dari kata ‘majae’ dan ‘langka’ yang berarti pohon maja yang hilang.
Sebelumnya Kota Majalengka bukan bernama Majalengka. Kota ini merupakan sebuah
kerajaan Hindu yang dipimpin oleh seorang ratu yang cantik, bijaksana, dan
mempunyai kekuatan magis yang cukup sakti. Ratu tersebut bernama Nyi Rambut
Kasih, ia memimpin sebuah daerah yang menjadikan daerahnya tentram yang bernama
Sindangkasih. Tetapi keadaan itu menjadi berubah ketika ada seorang lelaki
berasal dari Kerjaan Islam di Cirebon. Lelaki itu bernama Pangeran Muhammad, ia
ditugaskan oleh Syarif Hidayatullah untuk mencari buah maja yang konon katanya
buah itu bisa mengobati penyakit. Mengapa iya disuruh? Karena pada waktu itu
rakyat Cirebon sedang mengalami wabah penyakit yang bisa mematikan,
para ahli medis langsung mencari obat untuk penyakit tersebut dan akhirnya
mereka menemukan sebuah obat dari buah maja yang hanya ada di Kerajaan Nyi
Rambut Kasih.
Pangeran Muhammad pun langsung pergi ke
kerajaan Nyi Rambut Kasih untuk mencari obat penawar itu, berita itupun
akhirnya terdengar oleh Nyi Rambut Kasih bahwa ada orang yang menginginkan buah
maja. Nyi Rambut Kasih pun langsung menghilangkan pohon maja itu, sebab Cirebon
adalah musuhnya. Karena ia sangat kental dengan agama yang ia anut, dan juga ia
merasa kesal dengan adanya penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Pangeran
Muhammad dan istrinya yang beranama Nyi Siti Armilah. Dan sesampainya Pangeran
Muhammad di Sindangkasih ia tidak melihat satu pun pohon maja itu, rasa kesal
dan kecewa pun tumbuh di hati Pangeran Muhammad dan ia tidak berani lagi untuk
kembali ke Cirebon. Sampai pada akhirnya ia menetap di sebuah kaki gunung
sampai menutup usia, dan gunung itupun diberi nama Margatapa.
Tetapi
sang istripun tetap mencari buah dan bertemulah Nyi Siti Armilah dengan Nyi
Rambut Kasih dengan bercakap untuk meminta dan membeli buah itu, tetapi Nyi
Rambut Kasih tidak meberikan buah itu. Karena hal itu, Nyi Rambut Kasih
menghilang karena ia mempunyai kesaktian yang amat sakti. Dan Nyi Siti Armilah
pun menyebarkan agama Islam. Dari cerita itulah nama Majalengka dibuat dan dipergunkan sampai sekarang.
Komentar
Posting Komentar